Deteksi dini kanker usus besar

Kanker usus besar tidak terjadi secara kebetulan, menurut Klinik Cleveland. Kanker ini dimulai dengan pertumbuhan kecil di usus besar yang disebut polip. Polip sendiri jarang menimbulkan gejala, tetapi jika dibiarkan selama bertahun-tahun, polip dapat berubah menjadi kanker.

Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah melalui kolonoskopi. Kabar baiknya adalah polip yang ditemukan selama kolonoskopi biasanya dapat segera diangkat. Polip yang dihilangkan dapat secara dramatis mengurangi risiko kanker.

Oleh karena itu, setiap orang disarankan untuk menjalani kolonoskopi setidaknya setiap 10 tahun sekali. Kolonoskopi dini diperlukan, terutama bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun. Selain kolonoskopi, deteksi dini kanker usus besar juga dapat dilakukan dengan berbagai metode lain. Misalnya pemeriksaan kondisi anus, tes darah samar tinja, CEA (tumor marker) dalam darah, tes DNA tinja untuk mendeteksi tumor M2-PK dalam tinja.
Bisakah kanker usus besar dicegah?

Sampai saat ini, akar penyebab kanker usus besar belum diketahui secara pasti. Namun, menurut situs resmi P2PTM Departemen Kesehatan, ada faktor risiko penyakit yang bisa dikendalikan dan ada juga yang tidak bisa diubah. Faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi:

Anda memiliki penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa atau penyakit Crohn.
Anda memiliki riwayat pribadi atau keluarga kanker usus besar atau polip.
Anda menderita diabetes tipe 2.
Dengan penyakit genetik seperti familial adenomatous polyposis (FAP).

Faktor risiko yang dapat dikelola meliputi:

  • Kurangnya aktivitas fisik secara teratur.
  • Kurangnya konsumsi buah dan sayur.
  • Konsumsi makanan berlemak atau daging olahan secara berlebihan.
  • kelebihan berat badan
  • Konsumsi alkohol yang berlebihan.
  • Kebiasaan merokok.

Oleh karena itu, kanker usus besar dapat dicegah dengan mengurangi faktor risiko yang dapat dikendalikan. Misalnya, makan makanan yang sehat dan seimbang, menjaga berat badan yang sehat untuk menghindari obesitas atau diabetes, dan berolahraga secara teratur. Selain itu, perlu juga berhenti merokok dan menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan.

Kanker usus besar mungkin tidak diketahui, tetapi ada tanda atau gejala yang dapat dideteksi sejak dini. Jika Anda melihat darah di tinja Anda, segera temui dokter. Padahal, kondisi ini bisa disebabkan oleh masalah kesehatan selain kanker, seperti wasir. Namun, sangat disarankan agar Anda memeriksa terlebih dahulu untuk memastikan semuanya beres. Selain itu, ada banyak tanda-tanda lain dari kanker usus besar, termasuk:

  • Penurunan berat badan yang drastis.
  • Perubahan intensitas buang air besar.
  • Perubahan bentuk tinja Anda.

Demikian penjelasan mengenai deteksi dini kanker usus besar yang dapat dilakukan melalui kolonoskopi. Singkatnya, kanker usus besar terdiri dari faktor risiko yang dapat dikontrol dan tidak dapat dimodifikasi. Oleh karena itu, gaya hidup sehat harus diikuti untuk mengurangi risiko kanker usus besar dan untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.